Mengenang 9 Kisah Kejayaan Blackberry di Indonesia
Siapa yang tidak mengenal ponsel Blackberry? Merek yang awalnya hendak mengusung nama Strawberry ini, mulanya adalah perusahaan PDA (Personal Digital Assistant). Inti bisnis mereka adalah menyediakan handheld sekaligus jaringan (backbone) yang handal dan terenkripsi.
Semula menyasar pasar pebisnis, akhirnya mereka juga melebarkan sayap ke ranah perorangan. Ditambah dengan kepopuleran layanan pesan instan Blackberry Messanger (BBM) yang menjadi sebab orang banyak mengidamkan smartphone dengan tombol melimpah ini.
Meski BB masuk ke tanah air pada Desember 2004, namun masa manis mereka reguk di tanah air antara tahun 2006 hingga 2010, sebelum kemudian lesu darah dihantam rombongan ponsel Iphone dan Android yang datang menyerbu bak air bah.
Merasa punya kenangan bersama Blackberry? Berikut redaksi Virallio himpun untuk kamu semua:
1. Trendsetter

Salah satu Trendsetter yang dibawa oleh Blackberry adalah Trackpad
Blackberry adalah trendsetter. Di saat ponsel fitur maupun smartphone berbasis Symbian masih mengandalkan 4-key navigation, BB menawarkan navigasi yang memudahkan penggunanya dengan navigasi scroll ball dan disusul kemudian dengan trackpad. Belum lagi susunan keypadnya yang full QWERTY memberikan desain yang seksi dan menggoda untuk memilikinya.
2. Hp pebisnis yang disukai oleh ibu rumah tangga

Duh, ibu-ibu ini doyan banget sama BB
BB diminati kalangan pebisnis dengan adanya fitur push mail. Yakni, layanan yang memungkinkan email langsung masuk ke dalam perangkat BB layaknya SMS. Entah mengapa, kalangan ibu-ibu rumah tangga yang malah gandrung dengan BB ini. Mungkin karena adanya layanan BBM dan aplikasi Facebook yang intuitif sehingga bisa langsung kirim status dan berkomentar tanpa harus membuka laptop.
3. Muncul fenomena BB-wanna be

Samsung Pinger, Motorola Q9 dan Nokia E71
Tak luput dari ingatan, saat Indonesia kebanjiran ponsel china di tahun 2006. Kesuksesan ponsel BB dengan konsep QWERTY dan BBM-nya, telah mendorong pabrikan ponsel China meniru habis desain BB. Mulai dari bentuk keyboard, nama hingga layanan messaging ala mereka. Sebut saja Nexian yang mengeluarkan Nexian Messanger. Tak hanya ponsel China, ponsel branded pun mengeluarkan jurus serupa, sebut saja Motorola Q9, Samsung Pinger hingga Nokia E71.
4. Smartphone sejuta umat

Ini dia BB 8520 Gemini-Aries BB Sejuta Umat
Tak dipungkiri, ponsel bisnis Blackberry yang baru harganya selangit untuk kantong rata-rata orang Indonesia. Tentu saja mereka tidak mampu untuk mendapatkannya. Maka ponsel BB second pun jadi incaran. Melihat tingginya antusiasme tersebut, RIM selaku perusahaan di belakang BB lantas mengeluarkan ponsel seri Gemini 8520 dengan harga di bawah Rp2 juta. Ponsel seri inilah yang mengantarkan BB menjadi ponsel sejuta umat, layaknya Nokia seri 3310 dan 1110.
5. BBM yang menyihir

Generasi tertunduk. Jauh-jauh ngajak ngumpul, eh malah sibuk dengan layar BB masing-masing.
Fenomena BBM di Blackberry, memunculkan istilah autis untuk menyebut para penggunanya. Walaupun istilah ini kemudian ditolak untuk digunakan karena menyinggung para orangtua dengan anak berkebutuhan khusus tersebut, namun kenyataannya, layanan pesan instan BBM telah menyihir kebanyakan orang di ruang publik. Kepala tertunduk terfokus pada layar hp 2,4 inchi, sesekali terdengar cekikikan kecil membaca percakapan yang ada di BBM mereka. Tanpa perduli dengan keadaan sekitar.
6. Aplikasi Facebook dan Twitter naikkan peringkat Indonesia soal Sosial Media

Salah satunya berkat BB, Indonesia menjadi salah satu negara pengguna Faceboo terbanyak di dunia.
Sekali lagi, adanya jaringan backbone RIM di belakang Blackberry telah memungkinkan lalu lintas internet di BB menjadi lancar jaya. Mulai dari push mail hingga aplikasi Sosial Media macam Facebook dan Twitter. Keberadaan hp BB ditambah hp china BB-wanna be telah menempatkan Indonesia masuk sebagai salah satu pengguna Facebook terbesar di dunia dan Jakarta sebagai kota paling ceriwis akibat cuitan Twitter.
7. Penjualan perdana heboh

Antrian BB Bellagio November 2011
Masih berbekas dalam ingatan bagaimana saat penjualan perdana salah satu produk BB, yakni BB Bellagio yang sangat heboh di Jakarta. Ribuan orang mengantri untuk menjadi pemilik pertama produk BB namun tidak seimbang dengan jumlah ponsel yang disediakan, hanya ratusan saja. Tercatat 90 orang jatuh pingsan karena terhimpit dan tiga orang dilarikan ke rumah sakit karena patah tulang. Security mal Pacific Place yang bertugas saat itu pun tak mampu mengendalikan massa, sampai akhirnya pihak kepolisian mengambil tindakan tegas dengan menghentikan kegiatan penjualan tersebut lebih cepat dari jadwal yang direncanakan.
8. Jumawa berseberangan dengan Menkominfo

Menkominfo saat itu Tiffatul Sembiring memberikan penjelasan mengapa RIM Blackberry harus mendirikan perwakilannya di Indonesia.
Di saat masa jayanya, RIM Blackberry sempat bersitegang dengan pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informasi (Menkominfo). Selain terkait dengan isu keamanan (security) jaringan, juga pemerintah ingin agar RIM mendirikan kantor resminya di Indonesia sekaligus juga data centernya agar mudah diawasi pemerintah jika jaringannya disalahgunakan oleh teroris. Bahkan saat itu, Menkominfo mengancam akan membuat BB tak akan menjadi pintar lagi, alias menjadi hape biasa. RIM pun meluluh, dan mendirikan kantor perwakilan per November 2010.
9. Tak berdaya digempur Iphone dan Android

Salah satu senjata ‘terakhir’ RIM untuk merayu pengguna di tanah air, BB Z3 Jakarta
Habis jumawa, terbitlah masa senjakala bagi RIM Blackberry. Kemunculan perdana Iphone dari Apple dan Samsung dengan Androidnya ditambah pula oleh pasukan ponsel china yang mengambil kesempatan sistem OS terbuka Android, benar-benar mencukur habis Blackberry di tanah air. Bahkan penjualan BB z3 – yang diharapkan bisa membujuk pengguna setianya di tanah air, tidak berhasil. Akhirnya, RIM Blackberry pun menyerah dan sempat tersebar isu akan dibeli oleh Samsung di tahun 2012.
Bisnis memang seperti roda pedati, kadang di atas dan kadang sewaktu-waktu harus siap berada di bawah. (*)
Dulu di tahun 2010/2011 teman-teman saya pada gandrung BB. Mereka beli BB hanya untuk BBM-an dan buka Facebook doang.