Di Palembang, Siswi Tak Hadiri UN Akan Dicari dan Wajib Tamat!

Ujian Nasonal untuk SMA sudah tuntas dilaksanakan selama tiga hari lalu, yakni Senin (4/4) – Rabu (6/4). Para siswa sebagian masih harap-harap cemas menanti pengumumannya. Sebagian lagi sudah melakukan aksi corat-coret seragam dan berkonvoi keliling kota.

Namun, tugas pemerintah melalui Dinas Pendidikan belum selesai. Selain berlanjut dengan tugas mengawasi proses pengoreksian yang berlangsung secara otomatis. Juga mereka masih pula harus mempersiapkan UN susulan dan UN Perbaikan.

Aksi Corat Coret Siswa SMA

Ada cerita menarik di Palembang, Sumatera Selatan. Pasalnya, Dinas Pendidikan setempat masih melacak keberadaan salah satu siswi yang tidak ikut Ujian Nasional (UN). Diberitakan, siswi tersebut memutuskan berhenti sekolah menjelang UN karena melangsungkan pernikahannya.

Belum diketahui secara pasti nama siswi tersebut. Namun, berita yang tersebar adalah dia merupakan siswa SMU Negeri  1 Tungkal  Jaya, Musi Banyuasin Sumatera Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Widodo, Jumat (8/4) yang mengungkapkan perihal tersebut kepada wartawan sebagaimana dikutip dari sumselupdate.com. Menurutnya, data tersebut baru ia dapatkan saat tinjauan langsung yang dilakukan dinas-dinas se-Kabupaten/Kota di Sumsel saat pelaksanaan UN.

Terkait hal tersebut, Widodo telah memberikan instruksi kepada Kepala Sekolah dan Kepala UPTD untuk mencari siswi yang bersangkutan dan mengikutsertakannya pada UN susulan.

Kepala dinas pendidikan provinsi sumsel widodo

Kepala dinas pendidikan Provinsi Sumsel Widodo (Foto: sumselupdate.com)

Widodo juga mengatakan, adalah wajib bagi seorang siswa untuk menuntaskan pendidikan dasar 12 tahun yang telah ditetapkan pemerintah. Tidak hanya itu, siswa yang bersangkutan juga harus mengikuti UN agar memiliki dasar pendidikan jika kemudian berkeinginan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Kenapa harus cari? Pertama, dia wajib menyelesaikan sekolahnya untuk memenuhi jumlah WAJAR (Wajib belajar) itu 100 persen. Kalau ada satu anak saja yang tidak lulus ujian akan mengurangi jumlah itu. Kedua, kita ingin pastikan siswa yang lulus sekurangnya memiliki kesempatan lain. Kalau mereka akan kuliah lagi ada basisnya,” jelas Widodo di Palembang. Siswa tersebut akan terus dicari selama ia masih berada di wilayah Sumatera Selatan dan memintanya untuk mengikuti UN.

Wah-wah, bagus juga ya kalau pemerintah bisa terus perhatian seperti ini. Soalnya pendidikan kan sangat penting untuk mengubah masa depan menjadi lebih baik lagi.

Bravo Pak! (*)

 

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.